Komisi I Apresiasi Kerja Crisis Center
Anggota Komisi Charles Honoris memberikan apresiasinya terhadap Crisis Center yang terlah berhasil membawa pulang 2 WNI yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Hal itu disampaikan saat Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Rabu, (31/08/2016).
“Saya apresiasi crisis center yang berhasil memulangkan 2 WNI yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini pun menegaskan bahwa keselamatan WNI adalah prioritas. Sehingga ia pun mengapresiasi kebijakan Menlu yang mengusullkan pemerintah Filipina agar melakukan gencatan senjata sampai WNI bisa pulang ke Indonesia.
“Buat saya, keselamatan 9 WNI yang masih disandera di Filipina adalah priroitas. Saya apresiasi Bu Menlu yang mengusulkan kepada pemerintah Filipina agar melakukan gencatan senjata di Filipina Selatan sampai WNI kita bisa pulang ke tanah air,” jelasnya.
Charles berpandangan bahwa operasi militer yang dilancarkan pemerintah Filipina akan membahayakan nasib 9 WNI yang sedang disandera kelompok Abu Sayyaf, terutama jika sedang dalam keadaan terdesak. “Sampai pada akhirnya saya berkesimpulan, opersi milier yang dilancarkan pemerintah Filipina dapat membahayakan nyawa 9 WNI kita yang sedang disandera kelompok Abu Sayyaf. Apalagi kalau mereka kepepet,” tutur Charles.
Ia menjelaskan dalam keadaan terdesak, bisa saja kelompok Abu Sayyaf mengeksekusi WNI, sehingga akan menjadi beban tersendir i bagi WNI. “Dan kalau kelompok Abu Sayyaf kepepet bisa saja atau besar kemungkinan WNI kita dieksekusi. Ini akan menjadi beban bagi mereka,” pungkas Charles. (hs,mp), foto : rizka/hr.